Postingan

Tugas 3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2

  3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2   Donna Gumala Sari, S.Pd SDN 1 Padang Panjang Barat CGP Angkatan 6 Kota Padang Panjang   Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada. CGP dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada. CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video. CGP dapat menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini. Tugas demonstrasi kontekstuan modul 3.2 yaitu menganalisis tayangan video praktik baik yang menggambarkan pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan kualitas pembelajaran murid. Video ini bisa di lihat di LMS CGP atau di link https://www.youtube.com/watch?v=YMflitCt1yI&t=16s Pertanyaan - pertanyaan

Skenario Segitiga Restitusi

 Skenario Segitiga Restitusi  Skenario Kasus I Beni adalah seorang murid kelas V SDN 1 Padang Panjang Barat. Beni adalah anak yang pintar dan mudah bergaul. Namun akhir-akhir ini, ia sering menggunakan seragam sekolah yang salah. Bu Dona selaku wali kelasnya memanggil Beni untuk membicarakan permasalahan tersebut di kantor.   1.       Menstabilkan Identitas Bu Dona          : Beni, bagaimana kabarmu? Beni                  : Saya baik-baik saja bu. Bu Dona           : Kira-kira kamu tahu tidak mengapa ibu panggil? Beni                  : Tidak bu Bu Dona           : Coba kamu pikirkan lagi, kira-kira apa yang sering kamu lakukan akhir-akhir ini namun hal itu tidak sesuai dengan peraturan sekolah? Beni                  : Eh iya bu, akhir-akhir ini saya sering tidak menggunakan seragam sekolah yang sesuai. Bu Dona           : Seharusnya seragam apa saja yang kamu kenakan Beni. Misalnya hari Senin kamu memakai seragam apa? Beni                  : pakaian merah putih
Gambar
    KONEKSI ANTAR MATERI KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL 1.1 Oleh: Donna Gumala Sari, S.Pd A.       Kesimpulan Ki Hadjar Dewantara merupakan bapak pendidikan Indonesia. Beliau mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberi kesempatan kepada para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan. Berkat jasa-jasanya mengembangkan pendidikan di Indonesia, beliau dianugerahi gelar Bapak Pendidikan Nasional dan tanggal kelahirannya (2 Mei) diperingati sebagai hari pendidikan nasional Indonesia. Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara dijadikan dasar-dasar pendidikan di Indonesia. Adapun dasar pemikiran beliau yang pertama yaitu menuntun . Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam proses menuntun, seorang guru hendaknya memberi kebebasan kepada anak-anak namun tetap memberi arahan dan tuntunan agar a

Kiat Sukses Menulis Mr. Bams

The Secret of Success is Consistency of Purpose (Benjamin Disraeli)   Narasumber belajar menulis tanggal 5 Augustus 2020 adalah Mr. Bams. Beliau terlahir dengan nama lengkap Bambang Purwanto. Lahir di Bandung tanggal 6 April 1974. Punya hobi membaca buku, mendongeng, berorganisasi, dan catur.Beliau punya segudang prestasi dan penghargaan yang patut diancungi jempol. Tiga diantaranya diraih beliau pada tahun 2019 yakni Penerima Anugerah Guru Inspiratif dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, Penerima Anugerah Guru Inspiratif dari Gubernur Jawa Barat, Penerima Anugerah Widya Pratama Kategori Penggerak Literasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandung. Meskipun beliau memiliki segudang prestasi dan penghargaan, tidak membuat beliau berhenti untuk belajar dan mengasah kemampuannya. Hal ini terbukti dengan kegigihan beliau mengikuti beberapa kegiatan online selama work from home mulai Maret sampai dengan Juni 2020. Malam ini Mr. Bams memberi materi mengenai “Membangun Kebiasaan Menulis Melalui

Tips Menulis Ala Bu Kanjeng

“If there’s a book that you want to read, but it hasn’t been written yet, then you must write it.” – Toni Morrison.   Sri Sugiastuti atau lebih dikenal dengan sebutan Bu Kanjeng mulai menerbitkan buku pada awal tahun 2009. Beliau sudah menyukai kegiatan menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Beliau mulai menulis dari hal yang sederhana seperti membuat buku kenangan, puisi, dan lirik lagu. Ketika duduk di bangku SMP, Bu Kanjeng lebih suka surat menyurat / korespondensi, mengumpulkan prangko, dan uang kuno. Ketika SMA bu Kanjeng masih melakukan kegiatan menulis seperti menulis di mading. Ketertarikan bu kanjeng akan dunia menulis tak sampai di bangku SMA saja. Bahkan ketika sudah menjadi PNS dan melanjutkan S2, beliau tetap menulis sampai akhirnya beliau mendapat tawaran yang menarik dari teman sesama guru di MGMP. Inilah yang menjadi pembuka bagi bu Kanjeng untuk menyusun buku dan diterbitkan oleh penerbit mayor. Sampai sekarang, buku yang telah beliau terbitkan sekitar 20an

From Diary to Blog

Diary merupakan catatan atau jurnal harian yang banyak digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting. Tetapi setelah munculnya era digital, peran diary mulai ditinggalkan dan dialihkan ke blog. Menulis catatan harian di blog tentunya butuh konsistensi dan percaya diri. Hal ini akan memberikan manfaat yang luar biasa baik bagi penulis maupun pembaca. Inilah yang menjadi salah satu materi kegiatan seminar online Association for International Minded School Educators Indonesia (AISEI) yang mengangkat tema “Mendokumentasikan Kegiatan Lewat Blog” Bersama Bapak Dedi Dwigantama.